Friday, October 30, 2015

Still scholarship hunter? Here another deadly tips to get your dream scholarship...

1. Cari beasiswa "pintu belakang"
Tiap tahunnya, ada sangat banyak beasiswa ke luar negeri yang disediakan oleh berbagai institusi. Mulai dari pemerintah Indonesia, pemerintah asing, pihak swasta, hingga universitas. Jika kamu ingin mendapatkan beasiswa ke luar negeri dengan mudah, hindari mengikuti tes-tes beasiswa yang pelamarnya mencapai ribuan, bahkan puluhan ribu orang. Kesempatanmu untuk mendapatkan beasiswa tersebut ada, namun kecil.
Cara yang lebih cerdas adalah dengan mencari yang disebut "beasiswa pintu belakang". Alih-alih mengikuti tes beasiswa yang pelamarnya ribuan orang, kamu bisa mencari jalur beasiswa "non-mainstream". Bagaimana caranya? Kamu bisa mencoba:
* Kontak universitas tujuanmu. Kirimkan CV dan riwayat pendidikan. Tanyakan apakah mereka membuka jalur beasiswa independen.
*Kontak profesor di universitas tujuanmu. Sebisa mungkin, cari profesor yang sekiranya sudah pernah menulis buku di bidang-bidang yang sudah kamu pelajari. Tawarkan diri untuk membantu risetnya (tentu, kamu harus menjelaskan kompetensimu), dan mintalah dia untuk mendanaimu kuliah di sana. Jika sang profesor menilai kamu cukup kompeten, maka ia tak akan segan membayari kuliah S-2 mu di sana dengan uang pribadinya.
Kontak kakak kelas, kakak angkatan yang saat ini sudah di luar negeri. Mereka pasti sudah mengetahui langsung kondisi "medan" di negara asing. Mereka juga pasti mengetahui jalur-jalur khusus untuk mendapatkan beasiswa-beasiswa "jalur belakang".
2. Jangan minder. Luruskan niat dan percaya kalau kamu pasti bisa kuliah ke luar negeri
Beberapa dari kita mungkin merasa tidak percaya diri untuk melanjutkan kuliah ke luar negeri. Mungkin karena kita merasa IPK pas-pasan, kemampuan bahasa Inggris juga seadanya.
Itu bukan hambatan.
Sudah banyak teman-teman kita yang membuktikan bahwa mereka berhasil mendapatkan beasiswa S-2 dengan IPK maupun bahasa Inggris pas-pasan. Contohnya adalah Pak Rhenald Kasali, guru besar UI. Ia berhasil mendapatkan beasiswa ke Amerika Serikat dengan IP dua koma, dan bahasa Inggris yang sangat minim. Contoh lain adalah Pak Yohanes Surya yang juga sukses mendapatkan beasiswa ke Amerika, padahal waktu itu TOEFL-nya hanya 425.
Jadi, jangan merasa minder. Kemampuan akademis dan kemampuan bahasa Inggris, semua bisa ditingkatkan. Yang terpenting adalah seberapa kuat dan seberapa besar kesungguhanmu kuliah di luar negeri.
3. Buat rekomendasi dan motivation letter yang meyakinkan
Surat rekomendasi dan motivation letter adalah faktor penentu yang cukup signifikan saat melamar beasiswa. Ada banyak kasus di mana banyak mahasiswa yang berhasil mendapatkan beasiswa, padahal nilai tes dokumen, tes tertulis, dan tes wawancaranya biasa-biasa saja. Yang membedakan, dia berhasil mendapatkan surat rekomendasi yang "sakti" dan motivation letter yang mampu menggerakkan hati si pemberi beasiswa.
4. Ngobrol dengan mahasiswa yang sudah mendapatkan beasiswa
Ini juga penting. Daripada bingung-bingung mencari prediksi soal atau sibuk menerka-nerka soal yang akan diujikan saat tes, langsung saja ngobrol dengan mahasiswa yang sukses menerima beasiswa tersebut. Kamu akan dapat berbagai tips yang pasti sangat berguna, yang nggak akan bisa dicari begitu saja dari internet.
5. Proaktif membangun relasi
Kalau ingin mendapatkan beasiswa ke luar negeri, kamu harus sadar kalau "relasi" itu sangat penting. Cobalah untuk bergaul dengan orang-orang yang memiliki channel ke berbagai beasiswa. Coba juga untuk menjalin pertemanan via Facebook dengan para ketua PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) dari berbagai negara.
Ingat, kamu harus proaktif. Jangan malu bertanya. Jangan menunggu relasi datang menghampirimu, tapi jemputlah relasi-relasimu. Dengan adanya relasi, jalanmu untuk meraih beasiswa akan menjadi jauh lebih mudah dan lancar.
6. Keterima dulu, baru cari beasiswa
Ini adalah langkah cerdas untuk meraih beasiswa, namun tidak banyak dilakukan oleh mahasiswa Indonesia. Kebanyakan dari mereka merasa takut untuk melamar ke universitas luar negeri jika belum ada jaminan finansial yang aman.
Hal ini harus dikoreksi. Faktanya, jika kamu sudah diterima di universitas luar, jalanmu untuk mendapatkan beasiswa akan lebih mudah daripada jika kamu harus melamar dari nol. Kamu bisa mengajukan beasiswa ke pemerintah, ke pihak swasta, ke pemerintah negara universitas tersebut, ke institusi pendidikan, ke profesor universitas, dan masih banyak lagi kemungkinan lainnya.
Yang harus kamu tahu, ada banyak universitas yang mau menerima mahasiswa Indonesia tanpa berbagai syarat yang ribet. Kamu cukup mengirimkan dokumen, membayar pendaftaran universitas, dan menunggu hasilnya. Tidak perlu tes tertulis, bahkan banyak yang menggratiskan biaya pendaftaran.
7. Persiapan sedini mungkin
Lakukan persiapan untuk kuliah ke luar negeri sedini mungkin. Mulai saat ini cari relasi sebanyak mungkin. Mulailah bergabung ke berbagai grup/ milis beasiswa. Mulai ngobrol dengan kakak angkatan atau teman-temanmu di luar negeri. Mulai persiapkan TOEFL dan dokumen-dokumen lain yang diperlukan. Mulai cari informasi tentang universitas-universitas tujuanmu, sedetail mungkin. Mulai persiapanmu dari sekarang. Makin dini kamu mempersiapkan diri, makin besar pula peluangmu untuk mendapatkan beasiswa S-2 ke luar negeri.
=========================================================================

Nah, kalau kamu perlu informasi tambahan tentang informasi kuliah di luar negeri, kami merekomendasikan buku "Jurus Kuliah ke Luar Negeri" (JKLN). Baca ini, kamu PASTI kuliah ke luar negeri. JAMINAN KEPUASAN UANG KEMBALI 100%.
Buku ini adalah panduan lengkap kuliah ke luar negeri untuk mahasiswa Indonesia. Terdiri dari satu buku (302 halaman) plus 9 volume ebook (4367 halaman), di dalamnya memuat berbagai informasi yang akan membantu kamu sukses kuliah di luar negeri. Mulai dari trik-trik cerdas mendapatkan beasiswa, cara membuat "motivation letter" yang bisa menggerakkan hati pemberi beasiswa untuk memilih kamu, cara "merayu" profesor di universitas asing untuk memberi beasiswa ke kamu, RATUSAN link beasiswa dan grup-grup penyedia beasiswa, serta masih banyak lagi. Nggak cuma itu, ada wawancara langsung dengan PULUHAN mahasiswa yang saat ini sudah sukses kuliah ke luar negeri. Ada berbagai jurus-jurus rahasia kuliah ke luar negeri yang langsung bisa diterapkan.
Asyiknya lagi, harganya hanya 157 ribu, setara dengan ongkos nonton film dan makan malam berdua di mall.
penasaran sama bukunya? klik Jurus Jurus maut Kuliah ke Luar Negeri ya...

No comments: